Rabu, 13 Januari 2016

Review Catatan Kematian



Selasa, 12 Januari 2015-

Yoo~ selamat membaca lagi tulisan nggakjelas di blog ini kawan-kawan. Udah lebih sebulan kayaknya nggak nulis lagi di sini. Makin jarang aja. Ya selain karena faktor ketiadaan Wi-Fi di tempat tinggalku sekarang, juga karena akhir-akhir ini kami --Masisir-- sedang sibuk bergelut dengan diktat kuliah. Yups, bulan ini adalah bulan dilaksanainnya ujian termin 1 kampus al-Azhar. Lho, trus ngapain lu malah nulis-nulis di blog nggakjelas ini?

Hehe. Yah, kalian tau lah, yang namanya belajar terus-menerus itu kan ngebosenin --hm.. aku nggak belajar terus gitu juga sih. Heh.

Jadi, aku ingin refresh bentar dengan bagi-bagi cerita yang aku suka-pake-banget di sini. Cerita tentang catatan kematian. Ha? ngeri banget cerita lu kali ini, sob. Nggak kok nggak serem. Seru malah.

Oke, yang aku maksud dari judul di atas adalah bukan cerita catatan kematian yang riil. Tapi cerita fiksi cerdas karangan Tsugumi Ohba yang diilustrasiin sama Takeshi Obata di dalam manga mereka, Death Note atau bisa diartiin dengan catatan kematian.

Sebagai penggemar manga, Death Note ini salah satu cerita komik favoritku. Kalian mungkin juga sudah tahu banyak tentang komik ini ataupun filmnya.

Info bentar, manga (komik Jepang) ini dibuat pada tahun 2003 dan diserialisasikan sampe tahun 2006 di majalah Weekly Shonen Jump (Majalah yang juga menerbitkan Naruto, One Piece, dan manga populer lainnya). Manga anti-mainstream ini menuai kesuksesan besar sehingga dibuat versi novelnya, juga pastinya dibuat menjadi anime (kartun Jepang) dengan 37 episode. Nggak cukup sampe disitu, manga ini juga diangkat ke layar lebar dalam versi manusianya. Film layar lebar live action ini juga keren banget dan diringkas jadi 3 film yang saling berhubungan pada tahun 2006 dan 2008.

Sekarang kita masuk ke review ceritanya key..

Manga ini nyeritain tentang Light Yagami, seorang pelajar cerdas Jepang yang bosan dengan kehidupan dunia yang dipenuhi dengan banyak sekali kejahatan dan tindakan kriminal, terutama di Jepang.

Yagami Light
Suatu hari, dia menemukan sebuah buku hitam yang bertuliskan Death Note di sampul depanya. Di balik sampul itu terdapat tulisan putih yang berisikan keterangan tentang buku itu. How to use it.

Penampakan di balik sampul Death Note
Dijelaskan di buku ini jika dituliskan nama seseorang di dalamnya, maka orang itu akan mati. Keren kan? Tapi bagi seorang kayak Light, tentu dia nggak langsung percaya dong. Kayak keisengan pas kita kecil dulu. Inget nggak kita pernah nemuin pesan berantai, kertas yang isinya nyuruh kita fotokopi kertas itu sebanyak sekian lembar, terus kalo kita nggak nyebarinnya keluarga kita bakal meninggal atau kenapa-kenapa. Inget nggak? Nah, si Light awalnya juga mikir kalo buku ini cuma mainan iseng orang.

Tapi tetep aja buku itu dibawanya pulang. Dan karena masih penasaran, dia pun nyoba juga. Dia nulis nama seorang kriminal yang sedang diberitain di TV dan orang itu benar-benar meninggal!

Light masih belum bisa percaya. Dalam hatinya dia pikir dia harus ngebuktiin itu dengan matanya sendiri. Karna bisa saja itu kebetulan. Kemudian, dia dapat momen yang pas untuk ngebuktiin kalo buku itu bener-bener bisa ngebunuh orang. Dan orang itu pun meninggal tepat di depannya. Light ketakutan. Kaget. Nggak nyangka dia bener-bener ngebunuh orang. Sudah 2 pula yang dia bunuh. Tapi dalam lubuk hatinya dia berpikir bahwa orang-orang kriminal seperti mereka memang sudah seharusnya dihapus dari dunia. Dan Light yang selama ini sudah sangat benci dengan para perilaku kriminal di dunia ini serasa mendapatkan sebuah senjata yang bisa menciptakan dunia yang damai tanpa kriminalitas. New World. Yups, Light bertekad menggunakan buku itu untuk membunuh para kriminal di dunia ini.

Mulailah sejak itu dia membunuh pelaku kejahatan satu per-satu.

Namun, tidak ada yang selalu berjalan mulus di dunia ini. Tentu saja apa yang dia perbuat akan terasa aneh bagi masyarakat. Kenapa? karena setiap nama yang tertulis di buku itu orangnya akan mati terserang penyakit jantung. Bagaimana tidak aneh, orang-orang yang selama ini merupakan sampah masyarakat yang sangat mengganggu seperti pembunuh, pemerkosa, perampok dan orang-orang yang bebas dari pidana tanpa dihakimi itu mati secara mendadak. Dan benar karena hal itu, tingkat kriminalitas di dunia terutama Jepang menurun drastis. Masyarakat sudah menyadari adanya kehadiran 'dewa' yang akan membunuh orang-orang jahat hingga mereka mulai ketakutan untuk menjalani aksi kejahatannya. Ada yang mendukung hal ini --bahkan dibuatkan website khusus, ada juga yang menentang.

Kasus mati mendadak yang tersebar luas ini pun tentu sampai ke telinga seluruh elemen yang bertanggung jawab untuk menangani kasus ini yaitu ICPO interpol dunia, CIA, FBI, termasuk kepolisian Jepang.

Nah, dari sini mulai seru nih.

Namun mereka tidak mampu membongkar pelaku dari kejadian aneh ini dan muncullah karakter baru di komik ini. His name is L. L adalah seorang detektif terhebat yang dimiliki dunia saat itu. Banyak kasus yang tidak bisa diselesaikan terpecahkan olehnya. Namun selama menyelesaikan kasus tersebut, L tidak pernah menampakkan wajahnya sama sekali.


L datang sebagai karakter baru yang sangat mengesankan. Dia bisa langsung tau bahwa pelaku dibalik kematian mendadak itu berada di daerah Jepang. Bagaimana caranya? Hm.. penasaran nggak? haha. L menebak itu karena kejadian mati mendadak itu awal terjadinya di daerah Jepang. Tapi alasan ini belum terasa meyakinkan bukan?

L pun membuat sebuah bukti baru.

Hari itu Light menyaksikan siaran broadcast TV nasional yang menayangkan seorang L tampil. Dan siaran ini disiarkan live di seluruh dunia. L di sana berbicara bahwa dia akan membongkar siapa pelaku dibalik kematian mendadak selama ini dan akan membawanya ke hukuman eksekusi. Dia menyebut pelaku itu dengan nama Kira (Ejaan Jepang yang diambil dari kata Killer: pembunuh)

Tentu saja Light geram dengan hal itu. Dia tidak ingin membiarkan siapapun menghentikan 'proyek' New Worldnya. Light pun menulis nama lengkap L yang tertulis di TV. 40 detik berlalu, L terlihat kejang-kejang dan siaran TV tiba-tiba dimatikan. Tidak lama, siaran itu kembali lagi. Namun kali ini tidak ada gambar apapun yang disiarkan kecuali huruf L ber-font kaligrafi warna hitam ber-background putih.

Kemudian siaran itu berlanjut dengan didengarkan suara yang sudah disensor dengan diberi efek. Suara itu berbicara bahwa dia adalah L. Lho, tadi kan L sudah mati dibunuh?. Iya memang mati. Tapi itu bukan L yang sebenarnya. Ternyata L yang dibunuh tadi itu adalah seorang narapidana yang akan dieksekusi hari itu dan dikorbankan untuk aksi L kali ini. Dia memiliki nama yang beda.

Lind L. Tailor
Kemudian L lanjut bicara. Dia bilang dengan kejadian ini, dia bisa memastikan 3 hal. Pertama, sudah jelas bahwa pelaku sedang berada di Kanto, Jepang. Karena walau tadi disampaikan bahwa itu disiarkan live diseluruh dunia, ternyata hanya disiarkan di daerah Kanto saja. Kedua, pelaku bisa membunuh korban dengan tidak langsung menemuinya. Ketiga, Kira tidak bisa membunuh semua orang. Buktinya adalah saat hanya muncul tulisan L di layar, L menantang Kira untuk membunuhnya namun tidak terjadi apa-apa.

L yang asli
Light sudah jatuh dalam perangkapnya L.

Light pun sadar bahwa dia sedang menghadapi seorang musuh yang hebat. Seorang musuh yang mungkin bisa membatalkan rencana akbarnya.

Dari sini, pertempuran yang sesungguhnya terjadi. Bukan perang fisik, namun perang ide antara Light, seorang pelajar cerdas dengan seorang detektif jenius, L. L ingin membongkar siapa sosok Kira sebenarnya, dan Light berusaha untuk mengetahui nama dan wajah L.

Yups, salah satu syarat untuk membunuh dengan buku Death Note itu adalah harus mengetahui nama dan wajah orangnya sehingga orang dengan nama yang sama tidak ikut terbunuh (Lihat syarat-syaratnya di gambar tulisan balik sampul Death Note tadi, atau baca lebih lengkap dengan terjemahannya di akhir tulisan ini).

Nah-nah, cukup sampe sini dulu ya ulasan spoilernya. Kalo mau tau lanjutan keseruan cerita Death Note ini silakan tonton sendiri. Haha.

Pokoknya seru. Recommended banget untuk kamu yang pecinta cerita genre Misteri-Thriller.

Death Note versi komik
Death Note versi Anime
Ini trailer animenya di YouTube:


Selanjutnya, film layar lebar Death Note versi manusia atau live action.


Death Note Live Action (2006)
Ini trailer Live Actionnya:


Nah, kayak yang udah aku bilang tadi, film layar lebar ini mempunyai total 3 film. Masing-masing saling bersangkutan ceritanya. Namun film yang ke-3 (tahun 2008) mempunyai ceritanya sendiri, tidak mengikuti alur dari komiknya. Masing-masing filmnya keren-keren. Pemerannya juga keren, ceritanya juga walau diringkas dan sedikit dirubah tetep keren.

Dan film Death Note nggak selesai sampe situ doang. Tahun 2015 kemarin, film Death Note dibuat remakenya. Namun bukan dibuat sebagai film layar lebar akan tetapi dibuat sebagai Dorama atau film yang berlanjut selama 11 episode dengan pemeran yang beda.

Death Note versi Drama TV
Ini trailernya:


Film drama Death Note ini awalnya memang sempet diragukan karena beberapa sifat dari karakternya sedikit berbeda dari komik. Namun setelah diikuti, drama ini keren juga. Karena memiliki 11 episode, drama ini pun menampilkan cerita-cerita yang tidak masuk di cerita ringkasan film Death Note Live Action sebelumnya. Dan ada lumayan banyak juga cerita-cerita yang dirubah, namun perubahannya tetap terasa keren.

Udah itu aja kayaknya. Nggak nyesel deh baca manga dan nonton film Death Note ini karena kita diajak untuk menyaksikan rangkaian cerita detektif yang sedikit beda dari biasanya.

Sedikit spoiler lagi, di cerita manganya, detektif hebat yang ada bukan hanya L. Nanti bakal muncul juga M dan N. Hmm hmm.. :)
Dan ketua kepolisian Jepang adalah bapaknya Light sendiri.

Oke, itu dulu. Ini tulisan pertamaku tentang review-reviewan. Maaf ya kalo kurang tersusun. Heh.

Jangan bosen ya. Sampai jumpa di tulisanku berikutnya~
*Mohon doanya juga semoga lancar dalam menjawab soal-soal ujian nanti :D
_____________________________________________________  _ _ _
Sedikit bonus:

Ini dia translate dari aturan Death Note yang tadi:

1. Manusia yang namanya tertulis dalam buku ini akan mati.
2. Buku ini tak akan berpengaruh kecuali jika si penulis membayangkan wajah orang yang ingin dibunuh ketika menulis namanya. Oleh karena itu, orang yang memiliki nama sama tak akan terpengaruh.
3. Jika penyebab kematian ditulis dalam 40 detik setelah menulis nama orang tersebut, hal itu akan terjadi.
4. Jika penyebab kematian tidak dispesifikasikan, orang tersebut hanya akan mati karena serangan jantung.
5. Setelah menulis penyebab kematian, selanjutnya penjelasan tentang kematian harus ditulis dalam 6 menit 40 detik.

6. Buku ini akan menjadi milik Dunia Manusia, setelah menyentuh tanah (muncul) di Dunia Manusia.
7. Pengguna buku ini akan dapat merasakan sosok dan suara dari pemilik asli buku ini, misalnya Dewa kematian.
8. Manusia yang menggunakan buku ini tak akan bisa masuk Surga atau Neraka.
9. Jika waktu kematian ditulis dalam 40 detik setelah menulis dengan serangan jantung sebagai penyebab kematiannya, waktu kematian tersebut dapat diatur, dapat ditulis dalam 40 detik setelah menulis nama.
10. Jika seorang manusia menggunakan Death Note, seorang Dewa kematian biasanya akan muncul di depannya dalam 39 hari setelah ia menggunakan Death Note.

11. Dewa kematian, pemilik asli dari Death Note secara prinsip tidak boleh melakukan hal-hal yang membantu atau mencegah kematian akibat Death Note.
12. Manusia yang menyentuh buku ini akan dapat merasakan sosok dan suara dari pemilik aslinya, seorang Dewa Kematian, meskipun orang tersebut bukan pengguna Death Note.
13. Manusia yang menjadi pengguna Death Note akan diikuti oleh Dewa kematian, pemilik aslinya sampai ia mati.
14. Dewa kematian tidak memiliki kewajiban untuk menjelaskan pada penggunanya secara rinci seluruh peraturan Death Note yang nantinya akan berlaku pada orang yang menjadi pengguna.
15. Dewa kematian dapat memanmbah usia manusia dengan menulis nama manusia di buku itu, namun manusia tidak bisa.

16. Seseorang dapat memperpendek usia mereka dengan menggunakan Death Note.
17. Seseorang yang menjadi pengguna Death Note dapat melakukan transaksi, menukarkan setengah usia mereka yang tersisa dengan mata shinigami yang mampu melihat nama dan sisa usia orang yang mereka lihat.
18. Dewa kematian tidak bisa dibunuh meskipun ditusuk di bagian jantung dengan pisau ataupun ditembak di kepala menggunakan pistol. Namun, terdapat suatu cara untuk membunuh Dewa kematian yang umumnya tidak diketahui oleh Dewa kematian.
19. Kondisi detail kematian tidak akan terjadi kecuali itu mungkin terjadi dan masuk akal.
20. Batas kondisi spesifik kematian tidak diketahui oleh Dewa kematian, jadi pengguna harus mencari dan mencobanya sendiri.

21. Sebuah halaman yang diambil dari Death Note atau bahkan hanya sobekan kecil darinya tetap memiliki efek yang sama dengan satu buku penuh.
22. Benda yang digunakan untuk menulis pada Death Note boleh apa saja (misalnya kosmetik, darah, dll) selama itu bisa digunakan untuk menulis dan goresan yang tercipta adalah huruf resmi.
23. Bahkan pemilik asli Death Note tidak mengetahui segalanya tentang Death Note.
24. pengguna boleh menulis terlebih dahulu penyebab kematian dan atau detailnya sebelum mengisi nama orang yang akan dibunuh. Pastikan nama tersebut ditulis di depan penyebab kematian. Waktu yang pengguna miliki adalah 19 hari (berdasarkan kalender manusia) untuk mengisi nama tersebut.
25. Meskipun seseorang tak tahu apapun tentang Death Note sebelumnya, efek akan tetap terjadi jika menulis nama orang sambil membayangkan wajahnya di buku ini.

26. Death Note tidak akan berpengaruh pada orang yang berusia di bawah 780 hari.
27. Efek Death Note akan menjadi tidak beruguna jika nama korban salah tulis empat kali.
28. "Bunuh diri" adalah sebuah penyebab kematian yang valid. Pada dasarnya, setiap orang kemungkinan untuk melakukan bunuh diri.
29. Ketika penyebab kematian seseorang ditulis dengan Bunuh diri atau kecelakaan, jika hal tersebut akan berpengaruh pada nyawa orang lain, maka orang tersebut hanya akan mati dengan serangan jantung. Hal ini agar nyawa orang lain tersebut tidak terpengaruh.

*Syarat-syarat ini sangat berpengaruh dalam seluruh perang ide antara Light dengan L.


Ahmad Rofiq

Author

Seorang mahasiswa biasa di Universitas al-Azhar Kairo

1 komentar:

Rofiqul mengatakan...

Ok always success

 
biz.