Senin, 01 Juni 2015

Ujian Selesaiii















Ahad, 31 Mei 2015 -

Dimana-mana dan siapapun orangnya, kalo sehabis melewati suatu ujian pasti merasa lega.
Nah, tak terkecuali aku. Lega banget rasanya setelah tadi siang menghabiskan madah ujian terakhir termin dua ini.

Ujian lisan dimulai dari tanggal 11 kemarin, terus ada jeda 6 hari untuk bersiap menjalani ujian tulis.
Kemudian lanjut ke ujian tulis yang menghabiskan waktu sekitar 2 minggu (tanggal 17-31). Alhamdulillah semuanya sudah dilalui.

Jauh sebelum ujian-ujian dimulai pun, otak sudah tegang mikirinnya. Dimulai dari sibuk membaca sambil memahami kitab-kitab muqorror ujian, kemudian mentalkhisnya dan kemudian dihafal.

Sedikit ingin ngebandingin antara fakultas Syari'ah dengan Ushuluddin, kitab-kitabnya fakultas Syari'ah itu lebih tebal dibanding Ushuluddin, tapi juga fakultas Ushuluddin punya madah yang lebih banyak dibanding dengan Syari'ah. Hm.. ya kurang lebih ada enak-nggak enaknya masing-masing lah. Heh.

Nah, karna perbedaan itulah, nggak enaknya bagi Syari'ah, ada begitu banyak pembahasan yang harus difahami dalam satu kitab yang buat otak njlimet-njlimet --nggak tau ini bahasa dari mana.
Tapi enaknya, ya karna madah kami lebih sedikit jadinya ujian kami pun selesai lebih awal. Hehe. Ada perbedaan seminggu antara kami dengan mereka dalam masa-masa imtihan.

Nah, di ujian termin dua ini juga ada nizhom atau peraturan baru yang sudah ditetapkan untuk mahasiswa Azhar terutama anak-anak Syari'ah.

Biasanya, dari tahun-tahun sebelumnya, jadwal ujian untuk mahasiswa Syari'ah itu antara satu madah dengan madah yang lain berjarak 2-3 hari --karna kitab-kitabnya yang tebal itu. Tapi untuk sekarang semua fakultas diberlakukan hal yang sama. Jadi jarak dalam jadwal mata ujian hanya sehari-sehari. Waw.
Satu lagi, waktu mengerjakan ujiannya pun dikurangi dari 3 jam ke 2 jam saja.

Dan khusus untuk yang tingkat 1, yang termin 1 kemarin ujiannya dimulai pukul setengah dua siang, di termin dua ini mulainya pukul 3 sore.

Bagiku sendiri sih ini pilihan yang menguntungkan. Karna sekarang ini Mesir lagi musim panas, bro.
Nggak bisa dibayangin berangkat ke kampus pukul 12 siang --jarak dari rumahku ke Azhar kurang-lebih 1 jam.

Nah, bicara soal musim panas, walau aku berangkat ujiannya sekitar pukul setengah dua siang yang bukan di pukul 12 tepat, terik matahari tetap saja menyengat tajam. Dan yang sedikit disayangkan dari musim panas ini yaitu angin yang menerpa pun juga ikut-ikutan panas.
Dan penderitaan belum selesai jika ditambahkan dengan harus menaiki bis ke kampus yang biasanya selalu ramai, selama satu jam.
Ditambah lagi kalo nggak dapet tempat duduk. Fiuhh~
Ya begitulah ujian disini. Double ujiannya.

Perbandingan lagi antara fakultas Ushuluddin dengan Syari'ah, untuk ujian mereka mulainya pagi hari sedangkan Syari'ah siang harinya.
Ini juga masing-masing ada enak-nggak enaknya.
Bagi Ushuluddin yang ujiannya pagi, ini menguntungkan mereka ketika musim panas.
Dan bagi Syari'ah yang ujiannya siang, ini menguntungkan mereka ketika musim dingin.
Hm.. adil lah.

Selama menjalani hari-hari ujian termin dua ini, bagiku hari-hari selalu panas. Dan terkadang aku juga mengalami seluruh penderitaan yang sudah aku tuliskan diatas tadi.
Tapi cuaca sedikit berbeda di dua ujian terakhirku. Cuacanya sedang saja bahkan bisa dibilang sejuk.
Alhamdulillah.
Padahal sebelumnya aku sempat cemas ketika sehari sebelum ujianku yang nomor 2 terakhir ini cuaca Kairo sedang buruk-buruknya. Panas hari itu awalnya diperkirakan sampai 45 derajat celcius! tapi sedikit meleset yaitu 43/44 derajat celcius. Kairo benar-benar panas.

Berdasarkan itu, aku berfikir bahwa besoknya saat aku ujian nanti cuaca Kairo bakal lebih buruk lagi.
Tapi alhamdulillah jauh dari perkiraan. Kairo cuacanya cerah dan sejuk.

Hm.. ya beginilah cerita suka-duka ujianku kali ini.

Lalu, bagaimana hasil ujiannya?
Nah, mohon doanya saja ya teman-teman sekalian semoga aku dan kawan seperjuangan yang lain mendapatkan hasil yang memuaskan.
Karna menurut cerita kakak-kakak senior, banyak mahasiswa yang sudah merasa yakin dengan jawabannya ternyata malah rasib atau gagal di mata ujian itu. Dan ada juga yang sebaliknya merasa akan gagal ternyata najah atau lulus dan naik ke tingkat selanjutnya.

Oleh karna itu nasihat mereka, jangan sombong-sombong dulu setelah melewati ujian. Tetap tawakkal dan terus berdoa semoga diberi nilai yang terbaik.

Jadi, doakan kami ya teman-teman. :)

______________ _ _
madah: pelajaran
muqorror: diktat kuliah
talkhis: ringkasan

Ahmad Rofiq

Author

Seorang mahasiswa biasa di Universitas al-Azhar Kairo

0 komentar:

 
biz.