Rabu, 24 Februari 2016

Berbicara Tentang Cinta



Hey teman-teman, kalian semangat sekali ingin membaca tulisan ini. Haha. 
Aku lagi pengen bahas tentang cinta nih.

Kalian pernah jatuh cinta?

Kok diem.
Jawabannya pasti iya. Setidaknya sejak awal kalian sudah jatuh cinta dengan perempuan cantik bernama Ibu.

Namun, kali ini aku bukan ingin berbicara tentang cinta yang memang sudah seharusnya kita mencintainya itu, seperti mencintai Allah, Rasulullah, Ibu dan Ayah, keluarga. Bukan. Tapi aku ingin berbicara tentang cinta yang membingungkan, yaitu tentang suatu rasa yang sering menjadi topik utama cerita para remaja, yang juga sering diceritakan di cerita legenda ataupun novel-novel sastra.

Baik, Aku ingin memulai pembicaraan ini dengan satu pertanyaan dulu seperti biasanya,
menurut kalian apa sih cinta itu? 

(Silakan ambil waktu sebentar untuk berfikir)
..

Hm? Bingung? Atau yang terfikir adalah arti-arti cinta yang masyhur yang sering kalian dengar?

Atau mau tau jawabanku? Jangan-jangan kita punya definisi yang sama? Jangan-jangan kita jodoh? Haha.

Oke. Bagiku sendiri, aku ingin mengambil pendapat orang yang pernah kudengar yaitu… cinta tidak bisa didefinisikan. Yups. Cinta tidak bisa diartikan dengan jelas. Kalian boleh setuju boleh juga tidak.

Setiap orang punya rasa cinta, setiap orang pernah merasakannya namun tetap saja bagiku, cinta itu sangat sulit untuk dijelaskan. Terlalu membingungkan. 

Sebingung yang seperti cinta itu mampu membuat suatu hal menjadi terbalik. 
Awal dan akhirnya tidak bisa ditebak dan diduga. 
Kadang malah tidak rasional. 
Entahlah.

Tapi, mari kita berbicara cinta layak umumnya yang sering kita ketahui dari roman-roman picisan.

Satu, cinta itu entah bagaimana datangnya. Iya kan? Dia menyusup begitu saja. Nakal sekali. Dan itu bukan karena kehendak diri sendiri. Tiba-tiba. Ya seperti tiba-tiba saja pula kita berubah karenanya.

Dua, Cinta itu bisa membuat kita mengorbankan apa saja. Apa saja. Iya, apa saja. Dari cinta monyet yang terdasar pun, seseorang bisa berkorban demi cinta monyetnya. Apalagi cinta sejati. Mungkin beneran bakal mengikuti seperti kata-kata pujangga yang bunyinya, “Demi cintaku padamu, lautan luas nan penuh ombak kan kusebrangi, gunung tinggi nan terjal pun kan kudaki..” dan blablabla lainnya. Dan tapi beneran, hal itu sering terjadi di kenyataannya bahkan melebihi kata-kata itu sendiri. Dahsyat.

Tiga, cinta itu juga kadang membuat suatu hal ‘ini’ menjadi hal ‘itu’. Sesuatu yang sebaliknya. Banyak kisah cinta yang menceritakan tentang cinta yang ini. Contoh, anak paling nakal dan malas pun, ketika kekasihnya minta dia berubah, dia bisa menjadi seorang anak yang rajin. Atau sebaliknya. Anak yang rajin nan pandai, ketika ia mencintai orang yang salah, ia bisa juga mengikuti hal-hal buruk kekasihnya. Dan banyak lagi contoh lainnya. Atau kita bisa ambil contoh yang paling ekstrim, seperti cinta itu sendiri pun bisa membuat cinta itu menjadi benci. Beneran? Beneran. Dia bisa membuat bahagia menjadi sengsara yang berkepanjangan.

Empat, cinta itu kadang aneh dan tidak masuk akal. Kalian setuju? Hey, setuju sajalah. Hal keempat ini kan yang sering membuat kita dikagetkan ketika baca novel-novel roman? Seperti tiba-tiba saja tokoh utama yang kaya dan tampan rupawan jatuh cinta dengan gadis desa yang sederhana, yang padahal banyak wanita lain yang mengejarnya. Eh, tapi ini mungkin tidak sepenuhnya juga tidak masuk akal ya. Lagian siapa juga yang membuat rumus lelaki kaya harus mencintai wanita kaya, atau lelaki tampan mencintai wanita cantik.

Oke, coba kita cari contoh lain di cinta yang ini.

Hm.. bagaimana dengan cerita seorang lelaki dan perempuan yang saling jatuh cinta hanya karena memiliki selera warna sepatu yang sama? Atau cerita kejahilan seorang lelaki pada seorang perempuan yang pada akhirnya dia sendiri yang jatuh cinta? Atau sesimpel jatuh cinta hanya karena bertabrakan di belokan lorong sekolah dan memungut buku pelajaran yang jatuh bersamaan?

Yah, keanehan-keanehan itu memang terdengar biasa ya. Namun itu tetap termasuk hal yang aneh untuk sebuah cinta, dan kadang itu benar-benar terjadi di dunia nyata lho walau dia punya kejadian aneh lainnya sendiri.

Ya udah, kayaknya segini dulu pembicaraan kita tentang cinta ala remaja. Jangan terlalu serius bacanya. Santai aja. Tulisan ini aslinya hanya untuk iseng-iseng aja kok karena udah lama nggak mosting tulisan di blog. Jadi, jangan sampai kalian yang baca, yang ternyata sekarang sedang jomblo jadi baper nggak jelas ya. Ups. Haha.

Oke, sampai jumpa dengan tulisan-tulisan absurdku berikutnya :)



 
biz.